Integrated Life Skill Program(ILSP) : Upaya nyata peningkatan kualitas, pengembangan karakter dan beasiswa untuk pelajar dhuafa berprestasi.


Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatatuh,
Halo Sobat Perjuangan ! Perkenalkan saya Tedi Restiyandi. Saat ini saya tengah menempuh pendidikan S1 di Institut Teknologi Kalimantan program studi Perencanaan Wilayah dan Kota. Pada postingan kali ini saya akan mereview pengalaman saya sebagai salah satu peserta Integrated Life Skill Program(ILSP) yang diselenggarakan oleh LAZ BDI Total E&P Indonesie Balikpapan pada beberapa bulan lalu

"Kejarlah cita-citamu setinggi langit"
      Mungkin itulah kalimat yang sangat familiar di telinga kita terkait dengan cita-cita.  Presiden pertama RI., Ir. Sokearno mengatakan,"Gantungkan cita-cita mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang". Menurut Muhammad Abduh, seorang tokoh Islam abad ke-20-an, cita-cita adalah laksana cahaya di tengah kegelapan. Ketika dalam keadaan gelap orang akan menjadi kebingunan, tidak tahu kemana akan pergi. Munculnya cahaya di tengah kegelapan membuat orang memiliki arah dan tujuan, dan mulai bergerak menuju tujuan tersebut. Yap ! kurang lebih seperti itulah peranan cita-cita dalam kehidupan seseorang khususnya remaja. Adanya cita-cita adalah  laksana cambuk bagi seseorang untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Tentunya PENDIDIKAN adalah jalan terbaik bagi seorang remaja untuk meraih cita-citanya.

FAKTANYA ?

  • 2,5 juta anak Indonesia tidak dapat menikmati pendidikan(UNICEF, 2016)
  • 73 persen kasus putus sekolah terjadi akibat faktor ekonomi(Badan Pusat Statistik, 2016)
  • Baru 30 persen pelajar di Indonesia yang bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi(Kemendikbud, 2014

SOLUSINYA ?

Masalah ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. Melainkan tanggung jawab kita semua sebagai elemen dari Bangsa Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan peran serta dari berbagai pihak dalam pengentasan kemiskinan, pembinaan motivasi dan karakter, serta bantuan pendidikan kepada pelajar yang membutuhkan.

Tulisan ini adalah review saya sebagai peserta program ILPS, yang merupakan salah satu upaya nyata dalam mengatasi permasalahan di atas.

Integrated Life Skill Program(ILSP)

"Upaya nyata peningkatan kualitas, serta pengembangan karakter dan bantuan pendidikan bagi pelajar"

    

 

















Integrated Life Skill Program(ILSP) for Talented Dhuafa adalah sebuah program beasiswa berupa bantuan dana pendidikan dan pembinaaan karakter serta pengembangan soft skill bagi siswa kelas X, XI, dan XII SMA yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi namun mengalami kesulitan dalam ekonomi. Dilihat dari namanya, yaitu Integrated Life Skill Program, yang artinya program keterampilan hidup terpadu. Maka program ILSP ini tidak hanya pemberian bantuan pendidikan saja seperti kebanyak beasiswa oleh lembaga lainnya. Adapun bentuk beasiswa yang diberikan adalah sebagai berikut.




















Tapi juga memberikan pembinaan karakter dan pengembangan keterampilan yang berguna bagi kehidupan penerima beasiswa. Terpadu berarti bantuan dana dan keterampilan yang diberikan bertahap dan berkelanjutan. For talented dhuafa berarti penerima program ini adalah mereka yang menyandang status dhuafa. Namun bukan semabarang dhuafa, melainkan mereka yang berprestasi dan memiliki potensi baik akademik maupun non akademik.
  
Program ini terselenggara atas kerja sama BDI TOTAL E&P Indonesia dengan IZI(Inisiatif Zakat Indonesia) Regional Kalimantan Timur. Target penerime beasiswa ini adalah pelajar SMA kelas X dan XI, serta siswa kelas XII yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Bagi pelajar kelas X dan XI akan menerima beasiswa berupa uang saku dan pelatihan soft skill yang akan diberikan setiap bulannya. Sedangkan bagi pelajar kelas XII akan menerima beasiswa berupa program orang tua asuh. Dimana penerima beasiswa merupakan anak asuh sedangkan orang tua asuh adalah bapak/ibu karyawan/karyawati Total E&P Indonesia yang peduli dengan pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas pendidikan. Anak asuh akan mendapatkan bantuan dana pendidikan yang akan diberikan setiap bulannya. Anak asuh juga diberikan penugasan setiap bulannya guna meningkatkan keterampilan. Setiap bulannya juga diadakan pertemuan untuk menjalin silaturahim dan meningkatkan ukhuwah antar penerima beasiswa dengan pihak penyelenggara.

Tahapan Memperoleh Beasiswa
Dalam memperoleh beasiswa ini, ada beberapa tahapan yang harus kami lalui sebagai berikut :
1. Seleksi Administrasi
  Pada tahap ini berkas yang harus kami kirim adalah Curriculum Vitae(CV), fotokopi sertifikat dan piagam  prestasi yang pernah diperoleh, serta foto rumah tampak depan. Berkas-berkas tersebut kemudian dikumpulkan melalui guru BK. Berdasarkan informasi dari pihak penyelenggara, yang mengikuti seleksi administrasi ini sebanyak 500 pelajar. Kemudian pada februari 2017 diumumkan hasil seleksi administrasi, dimana sebanyak 80 berkas dinyatakan lolos seleksi. Dan alhamdulillah saya termasuk yang lolos.
2. Seleksi Interview
  Para peserta yang dinyatakan lolos seleksi administrasi kemudian mengikuti seleksi interview yang dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2017 di gedung Community Center Total E&P Indonesie Balikpapan. Sebelum interview, mas Aen Nuril Hadi selaku ketua LAZ BDI TEPI Balikpapan memberikan sambutan kepada para peserta. Dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh para narasumber yang inspiratif. Membuat kami semakin termovitasi untuk mengejar cita-cita dunia dan akhirat. Setelah itu dilanjutkan dengan seleksi interview dan makan siang.
    Pada tanggal 24 Maret 2017 diumumkan hasil seleksi interview melalui email. Peserta yang dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya dipersempit lagi menjadi 50 orang. Alhamdulillah saya termasuk peserta yang lolos ke tahap selanjutnya.
3. Youth Leadership Camp
    Dari namanya jelas bahwa ini adalah kegiatan pelatihan kepemimpinan. Kami dilatih untuk membangun team work yang baik, memiliki jiwa kepemimpinan dan rasa tanggung jawab. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 14-15 April 2017 bertempat di Lamin Etam Ambros KM.28, Balikpapan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan agenda berupa outbond dan pembekalan bagi peserta. 
Pra Kegiatan YLC
Pada tanggal 8 April 2017 dilaksanakan meet&greet dan technical meeting untuk kegiatan YLC tersebut. Pada technical meeting ini kami dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan tugas untuk merencanakan sebuah social project dengan latar belakang permasalahan sosial yang ada di Kota Balikpapan. Nantinya social project tersebut harus kami presentasikan pada kegiatan Youth Leadership Camp pada tanggal 14 April 2017. Setiap kelompok juga diminta untuk mempersiapkan persembahan yang akan ditampilkan pada pembukaan acara tersebut.
Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan hari pertama pada tanggal 14 April 2015. Para peserta berkumpul di Masjid Baitul Mubarak pada pukul 06.00 WITA kemudian berangkat bersama dengan bus menuju ke Lamin Etam Ambors KM.28.

Para peserta berkumpul di masjid Baitul Mubarak
Para peserta tiba di Lamin Etam Ambors KM.28
Kegiatan dimulai dengan pembukaan yang berisi sambutan dari pihak-pihak terkait dan persembahan dari peserta. Kelompok saya sendiri tampil pada urutan pertama. Kami membawan sebuah drama singkat dengan tema "arti kepedulian".
Penyerahan dana secara simbolis oleh Camat Balikpapan Utara
Penampilan drama "arti kepedulian" oleh kelompok kami
Setelah itu dilanjutkan pemaparan materi dari owner rumah makan Kerasukan Ceker. Beliau berbagi cerita dan pengalamannya memulai usaha dari nol sampai sukses mendirikan usaha kuliner yang terkenal. Saya pribadi sangat termotivasi dengan kisah sukses beliau. Banyak sekali mereka yang sukses karena melanjutkan kesuksesan sebelumnya. Tapi sangat luar biasa bagi mereka sukses dengan membangun dari nol. Dari tidak ada apa-apa sampai dengan bisa memberikan manfaat kepada orang lain. 
Penyerahan kenang-kenangan oleh Mas Aen kepada owner Kerasukan Ceker
Ice breaking oleh MC
Setelah sholat jumat, dilanjutkan lagi dengan pemaparan materi oleh bunda Fitri Maesaroh, materi yang diberikan sangat luar biasa. Saya belajar banyak dari yang disampaikan oleh beliau. Metode penghayatan dan brainstorming yang beliau sajikan benar-benar membuat saya tak kuasa menahan tangis. Beliau menyampaikan motivasi tentang cita-cita, cerita orang-orang yang sukses menggapai cita-citanya setelah melalui fase yang begitu berat. Intinya beliau menyampaikan bahwa kita wajib untuk memiliki cita-cita dunia dan akhirat. Dan kita wajib untuk memperjuangkan cita-cita tersebut walau harus dengan pengorbanan dan proses yang menyakitkan. Itulah poin yang benar-benar membuat saya dan mungkin semua peserta tersentuh.
Penyampaian materi oleh bunda Fitri Maesaroh
Pembuatan Dream Book agar peserta selalu ingat dengan mimpi dan cita-citanya
Pada malam harinya, disampaikan materi tentang Generasi Quran. Pada sesi 3 hadir seorang hafizh muda berusia 15 tahun yang telah hafal 30 juz Al-Quran. Beliau menyampaikan tips-tips dalam memperlajari dan menghafal Quran. Poin pentingnya adalah bagaimana kita semangat untuk terus mempelajari Al-Quran dan berusaha mengamalkannya di dalam kehidupan sebagai Al-Huda(petunjuk). 
Setelah makan malam dilanjutkan dengan persembahan bagi kelompok yang belum sempat untuk tampil di pagi hari. Setelah itu tiba juga sesi dimana kami harus mempresentasikan social project yang kami buat. Setiap kelompok mempresentasikan project nya dengan tema yang berbeda-beda, gagasan-gagasan yang menarik dan solutif. Social Project dari kelompok saya sendiri bertemakan pendidikan. Dengan latar belakang hari kelulusan yang selalu dimanfaatkan para pelajar SMA dengan kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat.
Penampilan drama oleh kelompok Al-Fatih
Penampilan drama oleh salah satu kelompok
Presentasi sosial project kelompok
Di hari ke-2, pada pagi harinya dilaksanakan kegiatan inti, yaitu outbond. Pada outbond ini kami dilatih untuk membangun kerja sama yang baik, mengutamakan diskusi dan berpikir solutif untuk memecahkan masalah, saling bantu-membantu demi tercapainya target tim. Konsentrasi dan fokus pada tujuan, pentingnya kepemimpinan, pentingnya komunikasi dan kesepahaman antar anggota dalam tim, serta masih banyak lagi pelajaran yang kami dapatkan.
Pemasan sebelum dimulainya serangkaian games
Kakak trainer sedang mencotohkan sebuah permainan
Acara ditutup dengan penutupan, kemudian para peserta dan panitia kembali menuju masjid Baitul Mubarak.
Peserta kembali menuju masjid Baitul Mubarak
Peserta sepulang dari Lamin Etam Ambors KM.28
Pasca Kegiatan
Setelah kegiatan Youth Leadership Camp ini kami masih harus menunggu pengumuman penerima beasiswa ILSP ini pada tanggal 21 April 2017. Alhamdulillah, saya lolos sebagai salah satu penerima beasiswa ILSP. Pada tanggal 30 Juli 2017 diadakan pertemuan anak asuh dengan orang tua asuh bertempat di Community Center Total E&P Indonesie ,Balikpapan. Pada kesempatan tersebut Luthfi Mahmuda penerima beasiswa asal SMA Negeri 1 Balikpapan mendapat kesempatan untuk mempresentasikan social project yang telah disusun. Sedangkan saya mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan kiat-kiat sukses di sekolah serta tips-tips dalam menumbuhkan motivasi belajar dalam menggapai cita-cita.

Kesan Selama Program ILSP ?
Banyak sekali kesan yang saya rasakan selama program ILSP. Dimulai dari melengkapi persyaratan berkas, saya mulai belajar bagaimana menyusun CV yang baik dan menarik. Ketika seleksi interview saya mendapatkan pengalaman baru dan teman-teman yang baru dari sekolah lain. Saya juga belajar bagaimana membangun kepercayaan diri yang tinggi ketika interview. Ini keterampilan yang sangat bermanfaat bagi saya. Saya belajar untuk bisa membagi waktu dengan baik ketika menyusun social project dan belajar untuk Ujian Nasional mengingat waktunya bertepatan. Banyak sekali motivasi dan nilai-nilai berharga yang saya dapatkan dari pemateri yang diundang. Saya juga sangat senang bisa mendapat kesempatan untuk menyampaikan kiat-kiat sukses di sekolah kepada adik-adik kelas X dan XI, mengingat saya ingin sekali bisa memotivasi banyak orang.

Apa Aja yang Bisa di-Improve Selama Mengikuti ILSP ?
Banyak hal yang bisa saya improve selama mengikuti kegiatan ini. Yang saya rasakan di antaranya adalah :

  1. Kemampuan Leadership
  2. Kemampuan manajemen waktu
  3. Mengasah kepekaan sosial
  4. Berbagai macam soft skill berkat pelatihan rutin setiap bulannya
Manfaat Program Beasiswa Anak Asuh
Alhamdulillah, berkat program ini kami para anak asuh bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang kami minati. Tentunya dengan bisa mengenyam pendidikan tinggi adalah selangkah bagi kami untuk menggapai cita-cita. Berkat bantuan dana yang diberikan kami bisa membiayai kebutuhan untuk perkuliahan di antaranya adalah kebutuhan akomodasi, peralatan dan buku-buku kuliah, serta kebutuhan lainnya yang tak terduga. Padahal sebelumnya kami sempat khawatir dengan kebutuhan biaya untuk kuliah. Terima kasih kepada para orang tua asuh yang telah memberikan sebagian hartanya di jalan Allah demi kemajuan anak-anak bangsa. Terlebih lagi kepada LAZ BDI TEPI dan IZI Kaltim sebagai pihak penyelenggara. Kepada Mas Aen Nuril Hadi selaku ketua LAZ, kak Gibran, dan kak dzulqarnain. Semoga Allah SWT. membalas dengan pahala yang berliap ganda dan memudahkan jalan menuju surga kepada semua pihak yang terlibat atas suksesnya program ini.

Demikianlah review saya tentang program ILSP yang merupakan salah satu upaya nyata dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas pendidikan. Kedepannya saya berharap agar program ini bisa terus berlanjut dan memberikan lebih banyak manfaat kepada adik-adik tingkat kami. Mengingat pentingnya peran dari lembaga swadaya untuk membantu mengentaskan masalah kemiskinan dan pendidikan. Saya rasa ILSP bisa menjadi pelopor atas lahirnya program-program serupa oleh lembaga-lembaga lainnya.

"Sebaik-baik Manusia adalah yang Paling Bermanfaat Bagi Orang Lain"

Share this

Related Posts

First