Dalam
artikel kali ini, Ruangku-Inspirasiku akan
membahas tentang peran fungsi peta dan
kaitannya dengan tata ruang. Sebelum kita mengetahui kaitannya antara peta
dengan tata ruang. Sebelum kita mengetahui kaitan antara peta dengan tata
ruang, tentunya kita harus mengetahui dulu apa itu peta, kemudian kita dapat
menghubungkan keterkaitannya dengan perencanaan tata ruang.
APA ITU PETA ?
Untuk
menjelaskan terkait “apa itu peta” secara detail, Ruangku-Inspirasiku menggunakan beberapa pendekatan yaitu
pengertian peta, fungsi, tujuan, macam, dan unsur-unsur yang ada dalam peta.
PENGERTIAN PETA
Untuk
menjawab apa itu peta, bisa dimulai dengan definisi terlebih dahulu. Di sini
penulis akan menjelaskan pengertian
peta menurut beberapa ahli dan menurut kesimpulan penulis sendiri.
Menurut Para Ahli
· Menurut Aryono
Prihadinto(1988), peta adalah gambaran permukaan bumi dengan skala terentu
dan digambarkan pada bidang datar dengan sistem proyeksi tertentu.
· Menurut Erwin
Raiz(1948), peta adalah suatu gambaran konvensional dari permukaan bumi,
seperti kenampannya oleh kita tegak lurus dari atas, dan ditambah huruf-huruf
dan angka-angka sebagai informasi.
· Menurut Sandy(1986),
peta adalah sebuah alat peraga penyampaian ide gambaran kenampakan bentuk muka
bumi
· Menurut Internasional
Cartography Association(ICA), peta adalah gambaran konvensional yang dibuat
dengan menggambarkan elemen-elemen yang ada di permukaan bumi dan gejala yang
ada hubungannya dengan elemen-elemen tersebut.
· Menurut Badan
Informasi Geospasial(BIG), peta adalah wahana untuk penyimpanan dan
penyajian data kondisi sebuah lingkungan yang dapat difungsikan bagi perencana
dan pengambil keputusan dalam peningkatan pembangunan.
Menurut Kesimpulan Ruangku-Inspirasiku
Dari
penjelasan para ahli di atas serta beberapa studi literatur terkait dengan
pengertian peta, Ruangku-Inspirasiku dapat
menyimpulkan bahwa :
· Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang
dilukiskan atau digambarkan pada suatu bidang datar
· Peta dibuat dengan menggunakan skala dan
proyeksi tertentu. Sehingga objek yang digambarkan dalam peta benar-benar
mewakili kondisi sebenarnya baik dari segi ukuran dan posisi.
· Peta adalah media untuk menyimpan informasi
mengenai data spasial atau keruangan
· Peta adalah media komunikasi untuk
menyampaikan informasi spasial(keruangan) dan gejala-gejala yang berkaitan
dengan ruang.
· Peta menggunakan simbol, huruf, atau
angka-angka sebagai informasi yang disampaikan kepada pengguna peta
FUNGSI PETA
Peta
dapat menunjukkan ; posisi suatu objek atau benda, ukuran objek(seperti luas
dan jarak), menampilkan bentuk objek(misalnya bentuk benua, negara, pulau,
gunung dan lain-lain), data-data dari suatu daerah yang didefinisikan dengan
simbol-simbol tertentu(misalnya data ketinggian, data kepadatan penduduk, dll.)
TUJUAN PEMBUATAN PETA
Semua
hal yang dibuat pasti ada tujuannya, tak terkecuali dengan peta. Peta dibuat
dengan tujuan untuk ;
·
Menyimpan dan mengkomunikasikan informasi
ruang secara visual
·
Membantu pekerjaan konstruksi jalan,
perencanaan, dll.
· Pernahkah Anda menggunakan peta untuk mencari
suatu lokasi atau menentukan rute kegiatan jalan sehat dll ? ini adalah salah
satu dari tujuan pembuatan peta, yaitu membantu dalam navigasi atau petunjuk
arah
·
Membantu dalam membuat desain jalan, desain
bangunan, desain drainase, dll.
·
Analisa data spasial, seperti perhitungan
luas wilayah.
MACAM-MACAM PETA
Terdapat
beberapa macam peta berdasarkan aspek yang ditinjau. Yaitu peta berdasarkan
bentuk, skala, fungsinya.
Adapun
macam peta berdasarkan bentuknya dibagi
menjadi peta garis dan peta foto ;
1. Peta Garis
Peta garis menyajikan data dalam bentuk titik, garis, dan tulisan.
2. Peta Foto
Peta
foto didapatkan melalui foto udara atau dari citra satelit.
Berdasarkan skala, dibagi
menjadi peta skala besar, skala sedang, dan skala kecil ;
1. Peta Skala besar
Peta skala besar memiliki skala antara 1:5000 sampai 1:250.000. Peta ini
digunakan untuk menggambarkan daerah yang sempit. Contohnya adalah peta
kelurahan, peta desa, peta kecamatan, dan peta kota.
2. Peta Skala Sedang
Peta skala sedang memiliki skala 1:250.000 sampai dengan 1:500.000. Peta
ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang agak luas. Contohnya adalah peta
provinsi.
contoh peta skala sedang |
3. Peta Skala Kecil
Peta skala kecil memiliki skala 1:500.000 sampai dengan 1:1.000.000. Peta
ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang cukup luas misalnya peta Negara.
Sedankan macam peta berdasarkan
fungsinya dibagi menjadi peta umum dan peta tematik.
1. Peta Topografi/umum
Peta ini bersifat umum dan baku. Informasi yang ditampilkan dalam peta ini
dapat berupa gunung, sungai, danau, laut, vegetasi, garis pantai, dan jalan.
2. Peta Tematik
Peta tematik sifatnya selektif. Peta ini menampilkan informasi khusus atau
memiliki satu topik khusus seperti peta penggunaan lahan, peta kepadatan
penduduk, peta jenis tanah, dll.
KOMPONEN-KOMPONEN PADA PETA
Peta memiliki komponen-komponen yang menyusunnya, yaitu ;
1) Judul Peta
Judul peta menyampaikan informasi mengenai jenis dan isi peta,
serta cakupan daerah yang digambarkan. Misalkan pada judul peta “PETA KAWASAN
RAWAN BANJIR DI KOTA BALIKPAPAN”, jenis peta tersebut adalah peta tematik
dengan isi informasi berupa kawasan rawan banjir dalam cakupan wilayah kota
Balikpapan.
2)
Legenda
Legenda adalah penjelasan tentang simbol-simbol yang ada pada peta.
3) Orientasi/tanda arah
Orientasi peta adalah gambar penunjuk arah mata angin.
Pada umumnya peta dibuat dengan orientasi utara.
4)
Skala
Skala merupakan perbandingan antara jarak di peta dengan jarak sebenarnya.
Ada beberapa jenis skala yang dipakai pada peta yaitu skala angka/numerik,
skala garis /grafik, dan skala kalimat/verbal yang menggunakan kalimat untuk
menunjukkan skalanya.
5)
Simbol
Simbol pada peta merupakan tanda atau gambar yang mewakili kenampakan muka
bumi yang digambarkan pada peta. Seperti simbol titik untuk mendefinisikan
sebuah letak atau posisi, simbol garis untuk mendefinisikan data yang
berhubungan dengan jarak, dll.
6)
Tata warna
Tata warna pada peta mendefinisikan perbedaan kenampakan objek di permukaan
bumi(seperti perbedaan ketinggian, perbedaan kedalaman), memberikan kualitas
dan kuantitas peta, serta sebagai fungsi estetik untuk mempercantik peta.
7)
Lettering(tata tulis)
Berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol pada peta. Contoh
penggunaan lettering adalah pada objek daratan ditulis dengan huruf tegak
sedangkan objek perairan ditulis dengan huruf miring.
8)
Garis astronomis(koordinat)
Terdiri dari garis lintang dan garis bujur yang menyatakan letak
astronomis.
9)
Inset
Inset adalah peta kecil yang disisipkan pada peta untuk menunjukkan lokasi
daerah pada peta terhadap daerah yang lebih luas seperti kelurahan, kecamatan, kota,
atau provinsi.
10)
Garis tepi
Berfungsi untuk membatasi ruang pada peta dan meletakkan garis koordinat.
11)
Sumber dan tahun pembuatan
Berisi referensi mengenai dari mana diperoleh dan kapan dibuatnya peta
tersebut.
Kembali ke pertanyaan
awal, Lantas APA ITU PETA ?
Dari sub-sub penjelasan di atas, Ruangku-Inspirasiku
menyimpulkan bahwa peta adalah sumber informasi dan alat komunikasi visual
terkait data spasial(keruangan). Buku juga bisa menjadi sumber informasi
data spasial, tetapi hanya berbasil teks. Sedangkan peta berbasil visual,
itulah yang menjadi ciri khas pada peta. Informasi yang disampaikan melalui
peta lebih konkret, pengguna peta dapat mengetahui posisi, ukuran(jarak dan
luas), bentuk, bahkan keterkaitan suatu objek dengan objek lainnya pada peta
tersebut.
KAITAN ANTARA PETA DENGAN PENATAAN RUANG ?
Berdasarkan
beberapa kajian literatur, penulis menyimpulkan bahwa penataan ruang melibatkan dua proses besar, yaitu menyusun
produk perencanaan dan sosialisasi produk perencanaan.
Peta
dalam Menyusunan Produk Perencanaan
Dalam menyusun produk perencanaan, peta berperan sebagai sumber
data yang dibutuhkan
Pada pembahasan mengenai pengertian peta telah kita
ketahui bahwa peta merupakan sumber informasi. Peta juga dibagi menjadi
beberapa macam berdasarkan informasi yang diberikannya.
Studi
Kasus
Misalnya pada peta topografi wilayah X, seorang perencana
mendapatkan data mengenai ketinggian dan kemiringan dari suatu wilayah yang
akan direncanakan. Maka perencana dapat mempertimbangkan penggunaan lahan yang
tepat untuk wilayah tersebut. Apakah sebagai lahan pertanian, permukiman, perdagangan
dan jasa, industri, dll. Misalkan data yang didapatkan adalah data kemiringan
wilayah X lebih dari 40%, maka wilayah X tidak tepat jika diperuntukkan sebagai
kawasan permukiman.
Secara
sederhana seperti itulah peran peta sebagai sumber data dalam menyusun produk
perencanaan tata ruang. Dalam menyusun produk perencanaan tentu lebih banyak
lagi data dan jenis peta yang dibutuhkan terkait suatu wilayah.
Peta sebagai Media Komunikasi/sosialisasi
Produk Perencanaan
Komunikasi
atau sosialisasi adalah hal yang sangat penting bagi produk apa pun. Dengan
adanya sosialisasi, masyarakat menjadi paham terkait produk yang ditawarkan
serta dapat mempertimbangkan untuk membeli/mendukung atau tidak. Begitu pula
dengan produk perencanaan tata ruang. Terlebih lagi masyarakat adalah subjek
yang menempati dan menggunakan ruang. Tentu masyarakat perlu mendapat
sosialisasi terkait perencanaan tata ruang.
Dalam
hal ini, peta merupakan salah satu media informatif yang dapat digunakan untuk
mempublikasikan, mengkomunikasikan atau mensosialisasikan produk perencanaan
tata ruang kepada masyarakat.
Lantas apa saja produk perencanaan tata ruang
?
Dalam
perencanaan tata ruang, akan dihasilkan rencana umum tata ruang dan rencana
rinci tata ruang, yang kemudian dituangkan ke dalam suatu peta
tata ruang.
Peta
rencana tata ruang sendiri meliputi peta
rencana struktur ruang dan peta rencana pola ruang. Dalam peta rencana
struktur ruang terdapat beberapa unsur
yang direncanakan, di antaranya sistem perkotaan, sistem jaringan transportasi,
sistem jaringan energi, sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumber
daya air, dan sistem jaringan prasarana lainnya. Sedangkan dalam peta rencana
pola ruang, meliputi kawasan lindung dan kawasan budidaya.
Menurut
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, Peta rencana Tata Ruang
sendiri dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu ;
1.
RTRW(Rencana
Tata Ruang Wilayah) Nasional
2.
RTRW(Rencana
Tata Ruang Wilayah) Provinsi
3.
RTRW(Rencana
Tata Ruang Wilayah) Kota, serta
4.
RDTRK(Rencana
Detail Tata Ruang Kota/Kabupaten)
Pada masing-masing
peta RTRW tersebut cakupannya berbeda-beda sesuai dengan wilayah yang
direncanakan. Apakah skala nasional, provinsi, kabupaten atau kota. Otomatis
visualisasinya pun berbeda, semakin kecil cakupannya maka yang direncanakan
atau yang digambarkan akan semakin detail, begitu juga sebaliknya. Pada peta
RTRW Nasional rencana yang divisualkan pada peta sifatnya sangat umum. Misalnya
pada rencana peta pola ruang nasional, yang ditampilkan hanya sampai pada wilayah
yang diperuntukkan sebagai hutan lindung, hutan konservatif, kawasan budidaya,
dll.
Peta RTRW Nasional |
peta RTRW Provinsi Banten |
Peta RTRW Kota Bandung |
Lantas, bagaimana sosialisasi tata ruang tetap dapat dilakukan ke semua lapisan masyarakat ?
Telah kita ketahui bahwa sosialisasi mengenai tata ruang
kepada masyarakat sangat penting. Namun ada beberapa masalah yang akan kita
hadapi dalam melakukan sosialisasinya kepada masyarakat. Mari kita berkaca pada
masyarakat di sekitar kita. Masyarakat kita berasal dari latar belakang dan
intelektualitas yang beragam. Tidak semua lapisan masyarakat dapat memahami
peta dengan baik, meskipun peta tersebut telah dibuat sebaik mungkin.
Itulah sebabnya peta bukan satu-satunya media yang dapat
digunakan untuk sosialisasi tata ruang kepada masyarakat. Masih ada beberapa
media informatif lainnya yang dapat digunakan untuk sosialisasi tata ruang agar
segala lapisan masyarakat dapat memahami rencana tata ruang yang telah disusun.
Di antaranya adalah poster, video animasi, dan maket.
Poster merupakan media cetak yang berisi ajakan atau informasi
kepada masyarakat dengan gaya yang persuasif. Dalam sosialisasi tata ruang,
poster dapat digunakan untuk memvisualkan produk perencanaan dengan cakupan
yang lebih sempit seperti perencanaan pada wilayah kelurahan, kecamatan, atau
pada suatu koridor wilayah. Video animasi berisi gambar bergerak yang memiliki
alur. Dalam sosialisasi tata ruang, video animasi dapat memvisualkan berbagi
proses perencanaan hingga ke detail rencana dengan tampilan 3 dimensi, sehingga
masyarakat dapat merasakan seakan-akan melihat kondisi asli dari rencana
tersebut. Media informatif lainnya
adalah maket, yang merupakan suatu duplikat wilayah berbentuk 3D. Maket dibuat
sama persis dengan aslinya dan dengan skala tertentu. Dalam sosialisasi tata
ruang masyarakat dapat melihat bentuk hasil perencanaan secara fisik dalam
bentuk yang lebih kecil.
Segala jenis produk, pasti ada alat untuk
membuatnya
Poster perencanaan |
Contoh maket |
Demikina
juga dengan produk perencanaan. Ada beberapa perangkat lunak yang dapat
menunjang dalam pembuatan dan komunikasi produk perencanaan, di antaranya
adalah sebagai berikut ;
1.
AutoCAD
AutoCAD
merupakan perangkat lunak untuk menggambar 2 dimensi dan 3 dimensi yang
dikembangkan oleh perusahaan Autodesk. Dalam membuat produk perencanaan tata
ruang, AutoCAD digunakan untuk menggambar peta wilayah dalam 2 dimensi. Produk
perencanaan yang dapat dibuat dengan autoCAD hanya berupa gambaran visual
grafis.
Berikut
adalah contoh hasil visualisasi dengan menggunakan AutoCAD
2.
ArcGIS
ArcGIS
adalah software perpetaan yang berbasis Sistem Informasi Geografis(SIG), yang
dikembangkan oleh perusahaan ESRI. ArcGIS lebih praktis ketimbang autoCAD,
karena arcGIS adalah software khusus perpetaan. Bedanya dengan AutoCAD, ArcGIS tidak hanya
dapat menggambarkan visual grafis saja, namun ArcGIS bekerja dengan data.
ArcGIS dapat mengolah dan menyimpan data atau informasi grafis dalam pembuatan
peta.
3.
SketchUp
Sketch
up adalah software pemodelan 3D yang dikembangkan oleh Google. Dalam pembuatan
produk visual perencanaan, sketchup dapat digunakan untuk membuat model 3D.
Sketchup juga dapat digunakan untuk membuat video animasi perencanaan.
4.
CorelDRAW
CorelDRAW
adalah software desain grafis yang dikembangkan oleh Corel. Dalam komunikasi
visual produk perencanaan, software ini dapat digunakan untuk membuat poster
atau majalah yang menarik, informatif, dan komunikatif.
DAFTAR PUSTAKA
Basofi, Arif. 2013."Jenis-jenis dan Fungsi Peta". Surabaya : Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Ghozali, Ahmad. 2017."PPT Dasar-Dasar Perpetaan". Balikpapan : Insittut Teknologi Kalimantan.
Parlindungan, Johanes.2012."Tata Guna Lahan dan Pertumbuhan Kawasan. Malang : Universitas Brawijaya
Sariyono, K. Endro. 2010. "Kartografi Dasar". Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
UU. No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
https://bappeda.bandaacehkota.go.id/galeri/rtrw/
http://www.bkprn.org/v2/rtrwn/file/peta_pola_ruang.jpg
DAFTAR PUSTAKA
Basofi, Arif. 2013."Jenis-jenis dan Fungsi Peta". Surabaya : Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Ghozali, Ahmad. 2017."PPT Dasar-Dasar Perpetaan". Balikpapan : Insittut Teknologi Kalimantan.
Parlindungan, Johanes.2012."Tata Guna Lahan dan Pertumbuhan Kawasan. Malang : Universitas Brawijaya
Sariyono, K. Endro. 2010. "Kartografi Dasar". Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
UU. No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
https://bappeda.bandaacehkota.go.id/galeri/rtrw/
http://www.bkprn.org/v2/rtrwn/file/peta_pola_ruang.jpg