Aplikasi SiKasep, Solusi Inovatif Kementerian PUPR Percepat Pemenuhan Kebutuhan Rumah bagi MBR


"RUMAHKU, ISTANAKU"
Kalimat tersebut nampaknya tidak berlaku bagi semua orang. Sebab berdasarkan laman Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), jumlah angka backlog kepemilikan rumah secara nasional pada tahun 2015 mencapai 11,4 juta. Sebenarnya angka tersebut telah berkurang dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 13,5 juta. Namun angka 11,4 juta rumah tangga yang belum memiliki rumah tetap menjadi tantangan bagi pemerintah melalui kementerian PUPR untuk memastikan seluruh warga negara dapat memiliki dan menghuni rumah yang layak, terutama bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Kebutuhan rumah yang layak bagi MBR memang sudah lama menjadi persoalan serius. Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab sulitnya memiliki rumah bagi MBR. Kelangkaan dan mahalnya tanah di perkotaan masih menjadi kendala utama. Oleh karena itu akhirnya MBR lebih memilih tinggal di pinggiran kota, dimana harga bangunan dan tanahnya lebih terjangkau. Belum lagi persoalan munculnya permukiman kumuh dan ilegal yang juga merupakan dampak lanjutan dari sulitnya memiliki rumah.
Permukiman Kumuh di pinggiran kota
sumber: HRC Caritra

Dalam upaya memberikan bantuan dan kemudahan bagi MBR dalam membeli rumah, Kementerian Perumahan pada tahun 2010 meluncurkan subsidi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan menggunakan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang diluncurkan. Program ini kemudian  populer dengan sebutan KPR FLPP. KPR FLPP memberikan berbagai kemudahan yaitu suku bunga rendah 5% fixed, jangka waktu kredit sampai dengan 20 tahun, uang muka ringan, bebas PPN serta bebas premi asuransi dan asuransi kebakaran. Dengan berbagai kemudahan yang diberikan, dalam 10 tahun terakhir pelaksanaan FLPP dapat dibilang menunjukkan hasil yang baik dalam memenuhi kebutuhan perumahan rakyat ditunjukkan dengan berkurangnya backlog kepemilikan rumah selama tahun 2010 hingga 2015. Adapun total penyaluran FLPP sejak tahun 2010 hingga per Juni 2020 telah mencapai Rp51,48 triliun untuk 725.937 unit rumah.

Kendati KPR FLPP telah mampu mendorong dan memberikan kemudahan bagi MBR untuk memiliki rumah/hunian yang layak, masih terdapat sejumlah permasalahan yang dihadapi di lapangan baik dari sisi supply maupun demand di sektor perumahan. Survei rumah subsidi kadang menempuh waktu dan jarak yang jauh karena calon debitur mungkin saja membandingkan satu rumah dengan rumah lainnya untuk mendapatkan rumah subsidi yang terbaik dari kualitas hingga persyaratan prosedur KPR yang paling cocok. Belum lagi kekhawatiran perihal tindak penipuan disebabkan pengembang nakal yang dapat menyebabkan kerugian bagi konsumen. Hal tersebut yang menjadikan pertemuan dari sisi supply dan demand menjadi relatif lambat. Ditambah lagi semenjak wabah virus COVID-19 mulai memasuki Indonesia di pertengahan yang menyebabkan pemerintah memberlakukan Work From Home (WFH) di pertengahan Maret 2020 lalu sehingga segala kegiatan survei rumah hingga pengajuan KPR ke bank pelaksana menjadi tertunda.

Pada 19 Desember 2019 Kementerian PUPR melalui PPDPP meluncurkan Sistem Informasi KPR Subsidi FLPP  atau yang disingkat SiKasep. SiKasep adalah aplikasi android yang berfungsi sebagai portal pencarian informasi rumah subsidi. Melalui aplikasi tersebut masyarakat dapat mengakses secara langsung perumahan yang mereka ingingkan dan memilih bank pelaksana sesuai dengan yang diinginkan dan menunggu proses pengesahannya oleh perbankan. Dalam sebuah kesempatan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa melalui aplikasi SiKasep pemerintah mempertemukan antara ketersediaan pasokan hunian (supply) dari pengembang dan kebutuhan hunian dari masyarakat (demand) dengan memposisikan masyarakat sebagai subjek.[1] Lebih lanjut Menteri Basuki juga menyampaikan bahwa aplikasi SiKasep dapat memenuhi kebutuhan para generasi milenials yang mengingingkan kecepatan dan kemudahan informasi dalam memilih dan membeli rumah yang diminati. Selain itu dengan adanya aplikasi SiKasep diharapkan tidak lagi membuat MBR hanya menjadi objek, namun menjadi subjek dalam penyediaan perumahan. Lantas bagaimana cara kerja SiKasep? berikut penjelasannya.

SiKasep dapat diunduh secara gratis melalui Google Playstore. Setelah mengunduh, anda diharuskan mendaftar dengan beberapa tahapan. Setelah berhasil masuk ke menu utama, beberapa fitur yang dapat digunakan adalah seperti pada gambar berikut.
sumber: Panduan Penggunaan SiKasep (PPDPP)

Berikut merupakan penjelasan dari fitur-fitur yang dapat anda gunakan.
1. Lokasi Rumah Idaman Anda
Pada menu ini anda dapat memilih Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Kecamatan dimana anda ingin mencari rumah. Selanjutnya SiKasep akan memberikan hasil dari preferensi wilayah yang anda berikan.
2. Perumahan Sekitar Rumah Idaman
Setelah mengisi preferensi wilayah, anda dapat melanjutkan ke menu perumahan sekitar rumah idaman. SiKasep akan menawarkan perumahan subsidi terdekat pada preferensi wilayah yang telah anda isi sebelumnya. Anda dapat mencari dan memilih rumah subsidi yang dicari. Apabila telah yakin dengan pilihan rumah subsidi anda, selanjutnya dapat mengklik tombol “Pilih”.
sumber: Panduan Penggunaan SiKasep (PPDPP)

3. Pilih Bank KPR FLPP
Setelah memilih rumah, anda dapat melanjutkan memilih bank pelaksana KPR FLPP yang anda inginkan seperti pada gambar di bawah ini. Saat ini sudah terdapat 37 bank pelaksana yang bekerjasama dengan PPDPP yang terdiri dari 10 bank nasional dan 27 bank pembangunan daerah.
sumber: Panduan Penggunaan SiKasep (PPDP)

4. Cek Status Pengajuan KPR
Anda juga dapat melakukan cek status pengajuan KPR rumah subsidi anda. Gambar berikut adalah tahapan-tahapan pengajuan proses verifikasi yang harus anda lalui. Apabila seluruh proses pengajuan KPR FLPP anda telah berjalan baik, maka anda berhak untuk memiliki rumah sejahtera FLPP.

sumber: Panduan Penggunaan SiKasep (PPDPP)
sumber: Panduan Penggunaan SiKasep (PPDPP)


SiKasep dapat memberikan informasi secara realtime perumahan subsidi kepada pengguna sehingga mempermudah dalam mencari dan menentukan rumah subsidi sesuai yang diharapkan. Ketersediaan hunian tersebut didukung oleh para pengembang yang tergabung dalam asosiasi pengembang. Para pengembang secara berkesinambungan dapat terus menginput informasi hunian yang disediakan melalui aplikasi SiKumbang (Sistem Informasi Kumpulan Pengembang) yang terintegrasi langsung dengan SiKasep. PPDPP juga telah mengembangkan integrasi data tersebut  ke dalam sistem kavling hunian dan kualitas bangunan sehingga dapat jelas terpantau secara langsung perihal hunian yang ready stock, terjual, atau sedang dibangun. Berdasarkan laman PPDPP per 26 Juni 2019 pukul 19.00 WIB, tercatat jumlah lokasi yang terdaftar pada aplikasi SiKumbang telah mencapai 10.408 lokasi, dengan lokasi yang lolos pengecekan sebanyak 3.374 lokasi, 9.694 data terintegrasi dengan SiKasep dan dapat lakukan akad, dan 29.135 rumah tersedia.

Berdasarkan laman PPDPP per hari rabu 24 Juni 2019 pukul 08.07 WIB sudah tercatat 173.602 calon debitur terdaftar di aplikasi SiKasep, dengan 31.082 dinyatakan belum lolos subsidi checking dan 68.023 telah dinyatakan lolos subsidi checking. Direktur Utama PPDPP, Arief Sabarudin, menyebutkan bahwa saat ini dada 14.284 calon debitur yang berada dalam proses verifikasi bank. 1001 calon debitur sudah mengajukan dana FLPP ke PPDPP dan tercatat sebanyak 68.785 debitur telah menerima dana FLPP.

Dari sisi calon debitur, SiKasep memberikan keuntungan dengan menyajikan informasi perumahan subsidi secara cepat dan tepat tanpa keluar rumah. Hal tersebut menjadi solusi efektif di tengah kondisi pandemi COVID-19 saat ini yang membuat kegiatan survei rumah dan pengajuan KPR ke Bank pelaksana menjadi tertunda. Calon debitur juga dapat terhindar disebabkan “pengembang bodong”, sebab seluruh pengembang yang terdaftar di SiKasep telah terverifikasi dan terjamin. Keamanan SiKasep juga dapat terjamin karena telah mendapatkan sertifikasi oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Dari sisi pengembang, SiKasep memberikan keuntungan dengan mempermudah pengembang dalam menjual rumah, melakukan promosi, serta meningkatkan nilai pengembang yang terdaftar di mata konsumen. Dari sisi pemerintah, SiKasep sangat potensial menjadi Big Data Hunian yang dapat disinergikan oleh lembaga apa saja yang terkait dengan perumahan dan permukiman dari yang berkaitan dengan perencanaan hingga pembiayaan. Sehingga data tersebut dapat dijadikan basis data dalam pengambilan keputusan.

Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan sebelumnya, melalui SiKasep pemerintah telah mempertemukan seluruh unsur yang terlibat dalam proses bisnis program subsidi bantuan perumahan, yaitu masyarakat, bank pelaksana, dan pengembang. Dapat dikatakan SiKasep menjadi inovasi yang efektif dalam percepatan pemenuhan kebutuhan perumahan rakyat. Aplikasi SiKasep juga sejalan dengan fokus program pemerintah dalam penyelenggaraan pembiayaan perumahan yang efisien dan efektif sekaligus memperhatikan kualitas rumah subsidi melalui pemanfaatan IT secara maksimal.

Referensi:
[2] https://ppdpp.id/sikasep-terus-kembangkan-sayap/ diakses tanggal 30 Juni 2020
[3] https://ppdpp.id/sikasep-untuk-seluruh-kalangan/ diakses tanggal 30 Juni 2020
[4] https://ppdpp.id/sikumbang-data-dalam-satu-genggaman/ diakses tanggal 30 Juni 2020
[5] https://ppdpp.id/konsep-backlog/ diakses tanggal 30 Juni 2020
[6] https://ppdpp.id/realisasi-dashboard/ diakses tanggal 30 Juni 2020

#1dekadeFLPP
#KaryaTulisSiKasep
#DBLKaryaTulisSiKasep